Tan Malaka, Perwujudan Bapak Republik yang Memiliki Sikap Bela Negara

Selasa, 8 Oktober 2024 11:52 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Tan Malaka
Iklan

Tan Malaka atau Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Sukarno. Dalam perjuangan untuk memperjuangkan cita-cita dan mimpinya terhadap bangsa Indonesia, Tan Malaka mengimplementasikan nilai-nilai Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air dalam perjuangannya.

            Tan Malaka atau Sutan Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1987 di Nagaru Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang telah ditetapkan oleh Presiden Sukarno berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 yang ditandatangani pada 28 Maret 1963. Dalam perjuangannya memperjuangkan cita-cita dan mimpinya terhadap Bangsa Indonesia, nilai-nilai wawasan kebangsaan dan cinta tanah air banyak diterapkan olehnya. Dalam tulisan ini, saya akan membedah wujud sikap bela negara yang diimplementasikan melalui wawasan kebangsaan dan cinta tanah air yang dilakukan oleh Tan Malaka dalam perjuangannya.

            Bela Negara merupakan sikap dan perilaku cinta tanah air serta kecintaan  terhadap Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela Negara dijelaskan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara yang menyebutkan bahwa setiap warga negara, tanpa terkecuali diharapkan memiliki kesadaran sebagai wujud dari tanggung jawab sebagai bagian dari kesatuan bangsa untuk menjaga dan mempertahankan eksistensi serta integritas negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Bela negara memiliki 5 nilai utama yang harus dijunjung tinggi yaitu pertama cinta tanah air, kedua sadar berbangsa dan bernegara, ketiga keyakinan pada pancasila sebagai ideologi negara, keempat rela berkorban bagi bangsa dan negara dan kelima kemampuan awal bela negara seperti memiliki sifat disiplin, ulet dan tanggap.

            Dalam perjuangannya, keterkaitan antara Tan Malaka dan sikap bela negara tidak terpisahkan. Setelah Kembali dari studinya di Belanda, Tan Malaka pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dengan meneriman tawaran untuk mengajar anak-anak kuli di Perkebunan the di Deli Serdang. dalam medio mengajar anak-anak tersebut, Tan Malaka melihat penderitaan Bangsa Indonesia yang telah ditindas oleh Hindia Belanda.

            Selanjutnya untuk memperjuangkan Bangsa Indonesia yang dilihatnya terus menerus ditindas oleh penjajah, Tan Malaka membuka sekolah di Semarang dan aktif menulis buku buku perjuangan tentang Indonesia. Perjuangan Tan Malaka ini dilihat oleh pemeintah Hindia Belanda sebagai hal yang berbahaya. Oleh Karena itu Pemerintah Hindia Belanda terus memburu Tan Malaka.

            Dalam pelariannya yang penuh dengan kesusahan ekonomi dan penderitaan. Tan Malaka menulis buku Naar de Republik Indonesia (Menuju Republik indonesia) pada tahun 1924 saat berada di Tiongkok dalam pelariannya. Walaupun dalam pelarian dan bahkan berada di luar negeri, Tan Malaka tidak melupakan tanah airnya yaitu Indonesia dengan tetap menulis mengenai ide-idenya mengenai Bangsa Indonesia. Buku Naar de Republik inilah yang menjadi sumber inspirasi bagi Bung Karno dan Bung Hatta untuk menentukan seperti apa bentuk negara Indonesia di kemudian hari.

            Dalam perjuangannya, Tan Malaka menulis buku-buku yang ditulisnya dengan hanya mengingat apa yang pernah dibacanya karena dalam pelariannya sangat sulit untuk membawa banyak barang. Dengan kondisi dan keadaan yang serba sulit dalam pelariannya, Tan Malaka mengimplementasikan sikap bela negara dengan implementasi wawasan kebangsaan dan cinta tanah air. Tan Malaka tidak pernah lupa dan selalu memperjuangkan bangsanya yaitu  Bangsa Indonesia. Cara Tan Malaka menunjukan sikap bela negara walaupun tidak bisa berjuang langsung di Indonesia karena diburu pemerintah Hindia Belanda. Tan Malaka tidak patah arang dan melanjutkan perjuangan dengan menulis buku buku mengenai perjuangan Bangsa Indonesia dan ide-ide nya mengenai Indonesia.

            Perjuangan dari Tan Malaka ini dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara Indonesia merupakan implementasi dari bela negara. Dari negara satu ke negara lainnya, dalam perlariannya yang penuh dengan penderitaan, Tan Malaka tidak pernah lupa dari mana dirinya berasal dan memperjuangkan kepentingan Bangsa Indonesia. Hal tersebut merupakan wujud dari sikap bela negara sejati.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler